Rabu, 19 November 2014

Mungkinkah BBM Untuk 100 Tahun Lagi ? Red- Alam Seminyak - Bali

Posted by Blogger Name. Category:

     Kemarin mungkin secara resmi  BBM naik, mungkin banyak dari kita bingung untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dan apa yang harus kita perbuat ? saya kira di era seperti ini mungkin bukan menjadi masalah lagi ketika BBM naik karena semua peralatan banyak yang sudah modern dan elektrik, mungkin hanya kebutuhan sekunder saja yang membuat manusia banyak merasakan beban dimana ketika BBM naik akan bingung untuk menghadapinya. karena pemerintah sendiri mengalihkan dana untuk subsidi BBM di jadikan dana kesejahteraan masyarakat baik segi kesehatan dan infrastruktur, trus untuk yang produksi menggunakan pokok energy BBM akan seperti apa nasibnya nantinya ?
    Sektor migas atau di kenal dengan kilang minyak lepas pantai adalah salah satu faktor ternjadinya Tsunami karena secar teori minyak yang ada dalam perut bumi di ekplore secara besar besaran danmeninggalkan lubang serta tanah di bawah dasar laut yang ikut terangkat dan lama lama tekanan air laut pada dasar tanah dasar laut akan ambrol dan timbulah Tsunami dari tekanan balik dari dasar laut.
   Hmmmm.... mungkin terlepas dari masalah kesehatan karena dampak polusi udara pasti terjadi ketika penggunaan bahan bakar sudah mencapai kebutuhan sekunder dan harus bisa di kendalikan, admin kira sebagai manusia modern mempunyai pola pikir sedikit berbeda semakin hari semakin banyak kebutuhan sekunder manusia untuk menggunakan BBM sebagai energi setiap hari apa dampak kedepan mungkin kita berpikir misalkan untuk 100 tahun kedepan.dan untuk ilmu ekonomi mungkin sangat realistis untuk setiap kebutuhan premier / produksi pastinya akan mendapat untung dari hasil produksi karena itu mungkin memang baiknya di fokuskan pada kebutuhan produksi dan bidang jasa tranportasi dan mungkin secara otomatis semua harga sembako akan naik, bagaimana untuk mensikapi semua itu ? di era seperti ini tanaman hidroponik dapat sebagai penunjang kebutuhan pokok manusia semakin banyak pelaku hidroponik maka kebutuhan pokok dan nilai harga sembako akan menjadi seimbang karena melimpahnya hasil bumi untuk di pasarkan dan otomatis harga akan menjadi stabil. karena itu kita sebagai masyarakat marilah kita berpikir dengan cerdas. dan pemerintah baiknya banyak memberi penyuluhan untuk produksi pangan melalui pertanian modern baik rumahan atau petani terpadu. dan paling tidak negara kita tidak menjadi negara konsumtif pasif barang sekunder yang dapat merugikan anak cucu kita nantinya.
   Dan mungkin pemerintah sendiri berfikir untuk inflansi khususnya pendanaan gaji pegawai di tubuh pemerintahan hmmm... masih banyak aset negara yang bisa di bidik untuk gaji pegawai negeri dari berbagai sektor jasa dan mainset lain seperti

-Jalan Tol
-Persero Pereta Api
-Telekomunikasi
-Kelistrikan
-Pariwisata Dalam Negeri
-Bea Cukai
-Hasil SDM Migas Non Migas
-Perpajakan dll.

    Karena mungkin kedepannya ada pemangkasan input negara di salah satu sektor yang mungkin selama ini banyak membantu di sektor pembangunan negara sekaligus juga menghambat pola pikir manusia apakah itu ? admin sendiri kurang tahu.
jadi apakah mungkin pemerintah mengalami inflansi di sektor gaji kepegawaian ? mungkin admin hanya rakyat sederhana yang mencoba berargumen atas apa yang mungkin menjadi masalah di negeri ini.
SDA atau sumber daya alam khususnya minyak bumi ada melalui proses lama di perut bumi untuk proses pembentuknya, dan tidak mungkin BBM dari SDA itu selalu ada sampai nanti anak cucu kita, apakah kita akan menjadi orang tua yang serakah terhadap anak cucu kita dimana keseimbangan alam juga terdapat pada minyak bumi yang terkandung dalam perut bumi. dan apa yang terjadi ketika minyak bumi habis dalam kurun waktu singkat karena keegoisan manusia itu sendiri ?
yang jelas umur bumi dan kesejahteraan manusia akan semakin sulit mungkin kita bisa ganti dengan sistem bio metanol atau bio gas buatan dengan proses penyulingan. itu pun tidak serta merta kita dapat membuat dan mendistribusikan secara langsung karena semua dalam bentuk tumbuhan, mungkin di era sekarang menggunakan jarak pagar kembali di era moyang kita ketika membutuhkan penerangan dengan sumbu kapas.

   Jadi saya kira migas sudah bukan kebutuhan premier lagi karena semua bisa dengan sistem elektrik dimana semua perabotan rumah hingga kendaraan mungkin bisa menggunakan energi listrik dan untuk migas hanya kita pakai untuk kebutuhan produksi besar yang berproduksi untuk kebutuhan setiap manusia seperti halnya produk yang bertujuan mensejahterakan rakyat, mungkin cocok sebagai pola pikir manusia modern.
apakah kita masih berburu materi untuk kesejahteraan anak cucu kita nantinya dengan berbisnis bahan bakar. saya kira bukannya langka melainkan Bahan bakar akan menjadi tidak terpakai tetapi untuk keseimbangan alam atas gravitasi bumi mungkin memang baiknya kita sedikit banyak mengekplorasi migas.
jadi kita sebagai manusia bijak janganlah kita berpikir serakah untuk sekarang dan nanti dimana kita masih mempunyai keturunan yang nantinya tinggal apa yang kita tinggalkan ketika kita mati untuk kebaikan dan keburukan pendahulunya untuk anak cucu kita.
semoga artikel kali ini bisa menjadi pendingin hati dan menjadi pemikiran baru mungkin dari teman lain ada yang memberi solusi yang bijaksana.


0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Footer1

FOOTER 2

Footer 3